Something
Diluted in the Water
Di suatu pagi, matahari masih
malu-malu menyapa murid-murid yang tetap semangat datang ke sekolah. Bel masuk
pun berbunyi, anak-anak dengan tertib masuk ke kelas. Murid-murid menanti
dengan tidak sabar guru favorit mereka, meskipun terkadang ada saja yang kurang
memahami pelajarannya. Sosok guru yang berwajah indo, berkulit putih, dan
berjilbab. Para guru dan murid akrab memanggilnya Miss Clara. Miss Clara adalah
seorang mualaf, dahulu ia kuliah di Faculty of Science, Monash University,
Australia. Namun ia sejak kecil sudah tinggal di Jakarta, kampung halaman
ibunya sehingga ia fasih berbahasa Indonesia, meskipun logatnya kebule-bulean.
Tidak
lama kemudian, suara derap langkah Miss Clara terdengar oleh murid-murid di
kelas X-A, tentu saja dengan style modisnya bahkan hingga suara
langkahnya murid-murid sudah hapal benar. Di sekolah ini, Miss Clara mengajar
mata pelajaran kimia. Para murid menyambut dengan senyum ramah ketika Miss
Clara masuk ke dalam kelas. Miss Clara pun memulai pelajarannya dengan menyapa
anak muridnya yang manis-manis itu. “Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh”, sapanya hangat. ‘Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,
Miss” jawab anak-anak serempak. Miss Clara tersenyum memperhatikan wajah murid-muridnya seraya
mengabsen adakah yang tidak masuk. “One person, siapa yang tidak masuk
anak-anak?”, tanya Miss Clara sambil duduk dan membuka buku absensinya.
Murid-murid tertuju pada satu bangku yang kosong. Serempak mereka menjawab,
“Yoga Miss“. Miss Clara mengangguk dan berkata ,”Oke, thank you”. Logat
bulenya dan bahasa campurannya sangat disukai anak-anak karena anak-anak merasa
bisa mengasah kemampuan listening mereka ketika Miss Clara berbicara. “Hari
yang menyenangkan”, pikir mereka.
“Anak-anak,
lets start our lesson, are you ready?” tanya Miss Clara. “Ready, Miss!”
jawab mereka serempak. “Ok, class, now, kita akan belajar tentang
larutan, or solution in English, not solusi in bahasa ya.” Miss Clara
memperjelas. Para murid mengangguk memperhatikan setiap ucapan guru favorit mereka yang selalu tampak bersemangat. “Kalian pasti
sudah sering mendengar tentang larutan. Apa sih sebenarnya larutan itu? What
do you know about solution atau larutan?” Miss Clara melempar pertanyaan
pada muridnya yang terkesan bengong itu. Para murid seperti biasa, saling
tengok satu sama lain. “No one can answer? Jangan takut salah, kalian
harus berani speak up, class, come on.” Miss Clara kembali
memperhatikan murid-muridnya. Akhirnya seorang murid mengacungkan tangannya dan
menjawab, “Larutan penyegar yang bisa menghilangkan panas dalam Miss, seperti
yang di iklan TV itu loh”, celoteh Derbi, seorang anak yang berpostur agak
gemuk dan dikenal sebagai anak yang humoris di kelas X-A. Tak lama kemudian,
murid-murid di kelas itu tertawa mendengar jawaban Derbi, kelas seketika
menjadi ramai. Miss Clara tersenyum dan tak lama kemudian ia mengangkat
tangannya ke atas, ibu jari dan telunjuknya membentuk huruf O, persis seperti
akan menyentil, seketika itu pula kelas menjadi tenang. Ya, Miss Clara memang
selalu memiliki cara untuk menarik perhatian anak-anak. Hanya dengan satu
isyarat dari jemarinya yang lentik itu, kelas yang gaduh, seketika menjadi
tenang dan kembali kondusif.
Miss
Clara melanjutkan pelajarannya, “Ok, class, anyone else, who will try to
give an opinion?” Viola, seorang murid perempuan yang cukup famous
di sekolah itu karena kepandaiannya mencoba menjawab, “Larutan menurut saya
adalah jika ada suatu zat yang jika dilarutkan dalam air, zat itu akan
tercampur dalam air, Miss, tidak terlihat lagi bentuk fisiknya, seperti jika
kita membuat larutan garam atau gula misalnya.” Miss clara tersenyum senang,
para murid terperanga mendengar jawaban Viola. “Nice answer, Viola!”,
Miss Clara memuji kelogisan cara berpikir Viola mengenai materi yang belum ia
ajarkan sebelumnya. “Benar yang dikatakan Viola, jadi di dalam larutan itu ada
zat terlarut dan ada zat pelarut. Misalnya kita membuat larutan garam, maka zat
terlarutnya adalah garam, zat apapun yang dilarutkan or something diluted in
the water called zat terlarut. Sedangkan kita melarutkannya dengan air, right?
Therefore, water called pelarut. So, if i talk about pelarut, you must think
about?”, Miss Clara meyakinkan pemahaman anak muridnya dengan pernyataan
yang menggantung. Serempak anak-anak menjawab, “Wateeeer”. “Good”, jawab Miss
Clara dengan mengacungkan jempolnya. Murid-muridpun merasa bangga karena dapat
menjawab pertanyaan Miss Clara.
“Now, Miss akan ceritakan tentang salah satu sifat larutan, yang ada kaitannya dengan materi setelah materi larutan selesai. Sifat yang dimaksud adalah sifat hantaran listrik or electricity”, ujar Miss Clara dengan logat bule yang khas. “Solution atau larutan terbagi menjadi dua, antara lain larutan yang dapat menghantarkan listrik called electrolite solution (larutan elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik called non-electrolite solution (larutan nonelektrolit. Larutan seperti apa yang dapat menghantarkan listrik?” tanya Miss Clara memecah kesunyian kelas. Para siswa menggeleng, lebih tepatnya mereka lebih suka menunggu jawaban yang sudah pasti benar dari Miss Clara sendiri. Nampaknya Miss Clara memahami ekspresi para murid di depannya. Miss Clara mengambil spidol hitam dari pencil case berwarna ungu yang ia bawa setiap mengajar. Miss Clara menuju papan tulis dan membuat bagan untuk memudahkan para murid mencatat.
“Oke, class, lets see on the whiteboard please, after you understand
what i’ll explain, you can write down this chart on your notebook!” seru Miss Clara mengusik kekhusyukan murid-muridnya yang sedang ikut
mencatat apa yang ditulisnya di papan tulis. Para murid segera mengatur posisi
duduknya, mereka ingin konsentrasi agar dapat mengerti apa yang akan
disampaikan guru favorit mereka. “Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua,
ada larutan
elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna.
Do you remember, what is ionization means?” Miss Clara kembali memastikan bahwa
murid-muridnya masih mengingat materi semester sebelumnya melalui pertanyaan
yang terlontar di sela-sela kekhusyukan muridnya. Kali ini Miss Clara ingin
menunjuk salah seorang muridnya untuk menjawab muridnya. Murid yang beruntung
itu adalah Anilina, Miss Clara sangat sering menyebut nama Anilina, hal ini
menimbulkan tanda tanya bagi teman sekelas Anilina, sehingga di luar jam
pelajaran ada salah satu murid yang bertanya kepadanya. Jawaban Miss Clara
cukup mengejutkan, katanya, nama Anilina mengingatkannya pada suatu senyawa benzena yang
memiliki gugus NH2, lebih tepatnya Anilina = C6H5NH2. Para siswa tersenyum. Bingung.
“Ionisasi adalah perubahan suatu
senyawa menjadi ion-ionnya Miss”, jawab Anilina dengan lugas. “Good”,
jawab Miss Clara mengiyakan. “Ciri-ciri dari larutan elektrolit kuat yaitu
apabila diadakan suatu percobaan dengan rangkaian listrik dan sumber listriknya
adalah larutan elektrolit kuat, maka yang kalian amati adalah lampu
menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode.” urai Miss Clara
menjelaskan. “Larutan yang termasuk larutan elektrolit dapat berupa senyawa
yang berikatan ionik maupun kovalen. Namun, hanya senyawa berikatan kovalen
polar yang dapat menghantarkan listrik.
Now, I will give you an
answer, how about salt which is use for cooking, NaCl, Sodium chloride, or garam dapur.
Dapatkah NaCl menghantarkan listrik? Who can answer?” Miss Clara
menantang muridnya dengan pertanyaan yang sederhana menurutnya. Murid-murid
beragam ekspresinya, ada yang menunduk karena takut ditunjuk, ada yang
membolak-balik buku paket karena panik, ada yang saling diskusi, dan tentu saja
ada yang menggeleng dan bengong. Kali ini Miss Clara menunjuk Ahmad, seorang
murid yang dikenal alim di sekolah itu, “Ahmad, can you answer?”. Dengan yakin,
Ahmad menjawab,”InsyaAllah Miss. Larutan garam bisa menghantarkan listrik
dengan sangat baik, Miss, kan namanya larutan elektrolit kuat. Tapi, kalau
garamnya masih berupa padatan, atau belum dilarutkan air, maka ia tidak dapat
menghantarkan listrik, Miss, termasuk nonelektrolit.” Miss Clara tersenyum
sambil mengangkat ibu jarinya ,”Very , very, very good Ahmad, thank you.” Ahmad
menjawab dengan santai,” Alhamdulillah, you’re welcome.”
Sambil
berjalan pelan mengelilingi kelas, Miss Clara menjelaskan tentang larutan
elektrolit lemah,”Larutan elektrolit lemah yaitu larutan elektrolit yang
mengalami sedikit ionisasi (terion tidak sempurna. Jadi ion-ion yang dihasilkan
lebih sedikit dibanding elektrolit kuat. Dengan percobaan yang sama, dengan
larutan yang berbeda, hasil pengamatannya lampu tidak menyala atau menyala
redup dan timbul gelembung gas pada elektrode. Tetapi tidak sebanyak elektrolit
kuat gelembungnya. Sebagian besar larutannya adalah senyawa kovalen, contohnya
larutan asam cuka(CH3COOH), amonium hidroksida (NH4OH),
etc. Any question?” Murid- murid serentak menjawab, “No, Miss”. Mereka
memang sangat antusias jika Miss Clara mengajar. Mereka mengerti setiap apa
yang dijelaskan Miss Clara dengan logat bulenya.
Tanpa
membuang waktu, Miss Clara menjelaskan juga mengenai larutan nonelektrolit, ”Larutan
nonelektrolit as you know before, the word non berarti no, tidak. So, larutan
nonelektrolit means larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik. Why? Because in the water, tidak ada yang
terionisasi. Pada hasil pengamatan tidak akan tampak gelembung, ataupun nyala
lampu. Lampu tidak akan menyala. Contohnya larutan gula, larutan glukosa,
larutan urea. Semua senyawa ini memiliki ikatan kovalen nonpolar. Selain itu,
seperti yang tadi dikatakan teman kalian, senyawa ionik dapat menjadi
nonelektrolit jika masih dalam bentuk padatan atau lelehannya, belum dilarutkan
dalam air sehingga zat tersebut tidak mengion. Do you understand class?”
Miss
Clara tidak lupa memberi catatan pada muridnya untuk bahan belajar di rumah.
Muridnya segera menyalin catatan dengan rapi pada buku catatan mereka. Miss Clara
mempermudah murid untuk menghapal dengan menggunakan tabel. Miss Clara sangat
berharap murid-muridnya dapat memahami materi ini dengan baik sehingga
selain dapat memperoleh nilai yang memuaskan, nantinya muridnya juga akan lebih
mudah menghadapi materi-materi yang berkaitan.
Tabel perbedaan Larutan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit
Elektrolit
kuat
|
Elektrolit
lemah
|
Nonelektrolit
|
Dalam larutan terionisasi sempurna
ditandai dengan derajat ionisasi mendekati 1
Jumlah ion dalam larutan sangat
banyak
Menunjukkan daya hantar listrik
yang kuat
dalam percobaan, nyala lampu terang
Gelembung yang dihasilkan banyak
Contoh:
Ikatan kovalen polar: larutanHCl,
HBr, HI, HNO3,H2SO4
Ikatan Ion: larutan NaCl(aq), NaBr, CaCl2, dan BaCl2,
NaOH
*hanya yang berwujud larutan (aq)
|
Dalam
larutan terionisasi sebagian
Derajat
ionisasi kurang dari 1
Jumlah
ion dalam larutan sedikit
Menunjukkan daya
hantar listrik yang lemah
Nyala lampu redup
bahkan padam
ada gelembung yang
dihasilkan
Contoh:
Larutan HNO2
(aq), H3PO4(aq), H2SO3(aq),
Al(OH)3(aq),
NH4OH(aq)
|
Dalam
larutan tidak terionisasi
Derajat
ionisasi sama dengan nol
Tidak ada ion dalam larutan
Tidak memiliki daya
hantar listrik
Lampu tidak menyala
Tidak ada gelembung
Contoh:
Larutan C6H12O6
(glukosa), C12H22O11,
CO(NH2)2
(urea), dan C6H6 (benzena), NaCl(s)
|
Semoga bacaan ini bermanfaat ya.. SalamAnis.